Segala Puji
Milik Allah atas segala karunia-Nya kepada kita semua, segala kenikmatan yang
tidak akan pernah kita sanggup untuk membalasnya, bahkan pun jika seluruh ‘amal
kebajikan manusia sejak Nabi Adam hingga akhir zaman dikumpulkan, tidak akan
ada nilainya dibanding setetes nikmat yang Allah turunkan ke muka bumi. Diblog
ini saya akan menceritakan sedikit cuplikan kisah Nabi Ismail a.s, semoga
kisah-kisah beliau dapat menjadikan kita semua yang membacanya menjadi pribadi yang
lebih baik lagi. Amin.
Nama aslinya
ialah Basyar, anak Nabi Ayyub AS dari istrinya Rahmah. Seperti ayahnya,
Zulkifli juga mempunyai sifat yang sabar dan teguh dalam pendirian. Ia hidup di
sebuah negara yang dipimpin oleh seorang Raja yang arif bijaksana. Pada suatu
hari Raja tesebut mengumpulkan rakyatnya dan bertanya, "Siapakah yang
sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah?" Tak
ada seorang pun yang berani menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda
bernama Basyar mengacungkan tangan dan berkata ia sanggup melakukan itu. Sejak
saat itulah ia dipanggil dengan
Zulkifli yang artinya sanggup.
Nabi Zulkifli AS
juga seorang raja.Di waktu malam ia beribadah dan di waktu siang ia berpuasa.
Ia juga diangkat menjadi hakim. Tidurnya di waktu malam sangat sedikit sekali.
Pada suatu malam, ketika ia hendak pergi tidur ada seorang tamu yang hendak
mengganggunya. Mestinya saat itu adalah saat beristirahat bagi
Zulkifli, tapi
ia melayani tamunyadengan sabar. "Ada apakah saudara kemari di malam
hari?" tanya Zulkifli. "Hamba seorang musafir, barang-barang hamba
dirampok di perjalanan", jawab tamu itu. "Datanglah besok pagi atau
petang hari," kata Zulkifli. Namun besok paginya orang itu tidak datang,
padahal
Zulkifli sudah menunggunya di ruang sidang. Petang harinya orang
itujuga tidak datang, padahal ia telah menyatakan bersedia untuk datang. Malam
harinya, ketika Zulkifli sedang bersiap-siap untuk tidur, orang itu datang
lagi. "Mengapa waktu sidang dibuka kau tidak datang?" tanya Zulkifli.
"Orang yang merampok saya cerdik Tuanku. Jika waktu siding dibuka, barang
saya dikembalikan, jika sidang hendak ditutup, barang saya dirampasnya
lagi", jawab orang itu. Pada suatu malam, Raja Zulkifli sangat mengantuk.
Ia telah berpesan pada penjaga agar menutup semua pintu dan menguncinya. Saat
ia hendak membaringkan diri, terdengar suara pintu kamarnya diketuk orang.
"Siapa yang masuk?" tanya
Zulkifli pada prajurit penjaganya.
"Tidak ada seorang pun Tuanku", jawab prajurit penjaganya dengan nada
heran. Jelas tadi ia mendengar suara pintu diketuk. Lalu diperiksanya
sekeliling rumah, ternyata ia menemukan seseorang. Ia merasa heran, jelas semua
pintu telah terkunci rapat. Bagaimana orang itu bisa masuk? "Kau bukan
manusia, kau pasti iblis!" kata Zulkifli. "Ya, aku memang iblis yang
ingin menguji kesabaranmu. Ternyata memang benar, kau orang yang dapat memenuhi
kesanggupanmu dulu." Memang demikianlah adanya.
Zulkifli adalah Nabi yang
sabar, selalu mempergunakan akal sehatnya, tidak pernah marah kepada para tamunya.
Dikisahkan bahwa suatu hari terjadi peperangan antara negerinya dengan
pemberontak yang durhaka kepada Allah. Raja
Zulkifli memerintahkan prajurit dan
rakyatnya untuk pergi ke medan juang. Tapi apa yang terjadi? Ternyata rakyatnya
takut berperang. Mereka takut mati. Rakyatnya hanya mau berperang jika Zulkifli
mau mendoakan kepada Allah agar Allah menjamin hidup mereka, agar mereka tidak
mati. Mendengar itu
Zulkifli tidak lantas marah, bahkan ia pun bersedia
memenuhi permintaan rakyatnya untuk berdoa kepada Allah. Maka Allah mewahyukan
kepadanya, "Aku telah mengetahui permintaan mereka, dan aku mendengar
doamu. Semua itu akan Kukabulkan." Akhirnya dalam peperangan itu mereka
memperoleh kemenangan, dan sesuai janji Allah, tidak satu pun dari mereka yang
mati di medan juang.